Mar 27, 2010

Payudara Jadi Empat, Maria Pun "Ngadat"

Maksud hati ingin mempercantik payudara dengan operasi plastik, tapi bencana yang justru dipetik. Itulah nasib yang menimpa seorang perempuan asal New York, AS.

Maria Alamo, begitu ia disapa, menuntut seorang dokter bedah plastik senilai lebih kurang Rp 42 miliar. Ia meradang karena hasil operasi plastik yang dijalaninya sekitar tujuh tahun lalu membuat payudaranya kini menjadi berantakan. Bahkan dapat dibilang, kini ia memiliki payudara berjumlah empat buah.

Ibu dari dua anak ini pada awalnya mendambakan dua payudara indah berukuran 36C untuk menyambut ulang tahunnya yang ke-40. Akan tetapi, justru petaka yang dialaminya karena setelah dioperasi payudaranya mengalami deformitas atau kecacatan yang membuatnya kini mengalami sakit secara fisik dan mental.

Maria, yang kini berusia 47, harus menanggung malu karena adanya benjolan-benjolan tak beraturan serta bekas luka di payudaranya. Ia tak pernah lagi berani telanjang di depan suaminya, Dominic. Bahkan, pernikahannya yang berjalan sangat mulus sebelum dioperasi, kini kandas karena Dominic menceraikannya.

”Akibat operasi tersebut, Maria bisa dibilang jadi punya empat payudara,” ungkap pengacaranya, Michael Kuharski, saat memberikan keterangan di depan hakim pengadilan tinggi New York di Staten Island.

Maria harus merogoh kocek sekitar Rp 64 juta untuk biaya operasi. Ia menjatuhkan pilihan kepada Dr Keith Berman, seorang ahli bedah plastik yang diperolehnya dari referensi di internet. Maria mengklaim, operasi payudara pada Maret 2003 itu bukannya memperindah tubuhnya, tapi justru sebaliknya. Foto pascaoperasi menunjukkan adanya bekas luka cukup besar pada payudaranya di mana lukanya tampak rata pada bagian bawah dan sangat menggelembung pada bagian atasnya.

Empat bulan pascaoperasi, Dr Berman memberikan operasi perbaikan lanjutan, tetapi bekas luka pada payudara Maria semakin kentara. Ia menolak operasi ketiga dan memilih beralih ke ahli bedah plastik lain yang juga ternyata gagal menyelamatkan bentuk asli payudaranya.

Dalam pengadilan, Maria mengajukan tuntutan kepada Dr Berman, seorang anggota staf di RS Staten Island, serta dua perusahaan internet yang memberikan referensi. Dalam tuntutannya, Maria menyebutkan bahwa tindakan operasi itu membuat dirinya sakit, cacat, kehilangan kepercayaan diri, serta mendapat penghinaan dan keadaan yang memalukan.

Kepada pengadilan, Dr Berman menjelaskan bahwa ia telah menyampaikan risiko pembedahan kepada Maria, termasuk kemungkinan adanya bekas luka serta implan yang rusak atau bergeser.

Sementara itu, pengacara Berman, Jerry Giardina, mengatakan kepada pengadilan, ”Dia (Maria) hanya peduli pada bagian glamornya saja. Para bintang televisi dan film pun menjalani bedah plastik sepanjang waktu. Bedah plastik adalah hal yang tidak penting, tetapi kenyataannya, bedah plastik adalah sebuah tindakan operasi. Tidak ada garansi. Apa yang cocok buat seseorang, belum tentu bagi yang lain.”

Dalam pengadilan juga terungkap bahwa Maria terlambat datang 20 menit dari jadwal operasinya. Ia sempat diantar masuk ke ruangan pra-operasi oleh istri Dr Berman yang bertugas sebagai manajer klinik tersebut. Maria sempat diberi dokumen perjanjian setebal 12 halaman untuk ditandatangani. Dokumen ini, yang merupakan prosedur standar bagi seluruh praktik bedah plastik di New York, akan menolong para doktor dari tuntutan apabila ada kerusakan yang diakibatkan pembedahan.

Sumber : Kompas


0 tanggapan:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda disini