Pada suatu masa, hiduplah seorang hakim beserta seorang pembantunya yang cerdas dan terkenal sebagai ahli hikmah. Suatu ketika sang hakim menyuruh pembantunya untuk membeli daging domba terbaik sebagai hidangan bagi tamunya yang akan datang. Tapi sang pembantu sesampainya di pasar hanya membeli lidah domba yang akan dijadikan hidangan untuk tuannya.
Singkat cerita, usai jamuan sang hakim bertanya kenapa hanya lidah yang dibelinya. Dan sang pembantu pun memberi jawaban, "sesungguhnya lidah itu kunci ilmu, juga hikmah".
Lain hari, sang hakim menyuruhnya untuk membelikan daging yang terburuk dari domba. namun tak berbeda dari sebelumnya, sang pembantunya pun lagi lagi membeli lidah, bertambah heranlah sang hakim akan perbuatan pembantunya itu, dia pikir pembantunya itu sedang mengolok oloknya.
"Ketika aku menyuruhmu membelikan daging yang terbaik dari domba, engkau membelikanku lidah, dan ketika kusuruh membelikanku daging terburuk dari domba, engkau membelikanku lidah juga. Apa maksudmu ?"
pembantunya itu menjawab, "Lidah adalah kunci hikmah dan ilmu, namun lidah juga sumber segala bencana, menebarkan kebencian antara sesama manusia, begitu banyak korban peperangan yang diakibatkan kesalahan menggunakan lidah".
sumber:sabili
Singkat cerita, usai jamuan sang hakim bertanya kenapa hanya lidah yang dibelinya. Dan sang pembantu pun memberi jawaban, "sesungguhnya lidah itu kunci ilmu, juga hikmah".
Lain hari, sang hakim menyuruhnya untuk membelikan daging yang terburuk dari domba. namun tak berbeda dari sebelumnya, sang pembantunya pun lagi lagi membeli lidah, bertambah heranlah sang hakim akan perbuatan pembantunya itu, dia pikir pembantunya itu sedang mengolok oloknya.
"Ketika aku menyuruhmu membelikan daging yang terbaik dari domba, engkau membelikanku lidah, dan ketika kusuruh membelikanku daging terburuk dari domba, engkau membelikanku lidah juga. Apa maksudmu ?"
pembantunya itu menjawab, "Lidah adalah kunci hikmah dan ilmu, namun lidah juga sumber segala bencana, menebarkan kebencian antara sesama manusia, begitu banyak korban peperangan yang diakibatkan kesalahan menggunakan lidah".
sumber:sabili
Lidah memang tak bertulang...
ReplyDeletekarna itu memang harus berhati2 dalam bertutur kata ya. :)
lam kenal om.........met lebaran
ReplyDeleteooo..kejamnya!!
ReplyDeletelidah tidak bertulaaaaang....
ucapan cinta....*halah kok malah nyanyi*
Met lebaran brow, mohon maap lahir batin!
lidahku lagi sakit sekarang... kemaren kegigit... gara2 kebanyakan diem... malah banyak ngomong pake jari sekarang... blogging :D
ReplyDeleteyup..bener banget..
ReplyDelete"perkataanmu adalah cermin pribadimu"..
ps:gw frwd PR 10 award gw buat lo yaa.. ;)
salam kenal.
mungkin itulah sebabnya
ReplyDeleteada ungkapan : mulut/lidahmu adalah harimaumu
hmm ....
ReplyDeleteKalo kita ngga ada lidah repot yach ....
Dgn lidah kita dapat mengatakan apa saja ...
Tanpa lidah .... wowoww ... cuma bisa aa uu aa uu kali yach ... hehehehehe
Jadi berhati2xlah dgn lidah .... hehehehe
betul juga siyh... lidah emang bisa jadi yang paling baik, klo qt bisa menjaga ucapan,m dan bisa jadi yang paling buruk jika qt ga bisa menjaga ucapan...
ReplyDeleteterlepas dari hikmah cerita, tuyh pembantu hakim, cuma tau lidah ada kali hihihihi jadi dibelinya lidah mulu hehehehe
Bener banget....terpeleset ngomong diit bisa bahaya tuh. Jadi mesti jaga lidah kita.
ReplyDeletebener sekali
ReplyDeletelidah ada baiknya ada buruknya juga ya
ReplyDeleteantara lidah dan pedang memang sama-sama tajam. apabila pedang menggores badan maka akan meninggalkan bekas luka di badan dan bekas itu akan sembuh, namun apabila lidah menusuk hati maka akan meninggalkan bekas yang mungkin tidak akan pernah bisa sembuh.
ReplyDeletewaduh...gag bisa kasih kument nih..soalnya lidahku lagi kena sariawan......
ReplyDeleteJemari pada keyboard adalah kunci hikmah dan ilmu, namun jemari pada keyboard juga sumber segala bencana, menebarkan kebencian antara sesama manusia, begitu peperangan di blogsphere yang diakibatkan kesalahan menggunakan jemari pada keyboard.. :)
ReplyDeleteEmang lidah bisa dipake buat apa aja. Bisa jadi obat yang paling manjur di kala kita pake buat menghibur. Bisa jadi belati yang tajam saat kita pake buat memfitnah
ReplyDeleteSipp, mari kita jaga tutur kata kita :D
ReplyDeleteLidah memang bisa jadi senjata mematikan, bahkan dipakai oleh para pendekar2 silat kita buat bertarung silat lidah :D
ReplyDeleteSETUJU PAK ^^!
ReplyDeletehati2 dg lidah yaKH..
ReplyDeletedaku juga takut neeh,takut salah ucap..