Showing posts with label Kriminal. Show all posts
Showing posts with label Kriminal. Show all posts

Sep 15, 2010

Busyeet.., Orang Lagi Tahlilan Leher Ditebas Pake Celurit

Orang Lagi Tahlil  Leher Ditebas CeluritLebaran hari kedua warga Dusun Sembung, Desa Sembunganyar, Kecamatan Dukun digegerkan aksi pembunuhan di Masjib Assyafiiyah, sesaat setelah Salat Magrib. Korbannya Bachrul Ulum, 27, warga RT 10 dan pelakunya Zainal Abidin, 25, tetangga korban.

Aksi tersebut didufa dilatarbelakangi balas dendam. Pelaku yang ditengarai ketua gank pemuda setempat merasa terpojok dengan tuduhan korban yang menyebut telah menyobek bendera karang taruna yang bertuliskan, Yayuk Forever Is Dead. Korban sendiri selain ketua karang taruna, juga ketua takmir masjid Assyafiiyah.

Informasi yang dihimpun, aksi pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB di Masjid Assyafiiyah. Saat itu, korban yang telah menunaikan Salat Magrib duduk bersila berderetan dengan jamaah lainnya. Korban sendiri mengikuti tahlil yang dibaca Imam Musholin.

Tiba-tiba dari arah belakang muncul pelaku yang membawa sebilah celurit, yang sudah disembunyikan dibalik punggungnya. Tanpa basa-basi, pelaku langsung mengalungkan celurit ke leher korban. Korban yang tidak tahu, tidak bisa memberikan perlawanan dan hanya pasrah. Korban pun langsung tersungkur bersimbah darah.

Kendati tidak bisa melakukan perlawanan, korban sempat memegang tangan pelaku. Sehingga pelaku tidak bisa kabur. Jamaah Salat Magrib yang jumlahnya mencapai puluhan yang sempat dikagetkan dengan prilaku nekat pelaku langsung menangkapnya untuk diamankan.

"Saya tidak tahu awalnya. Kejadiannya begitu cepat," ujar salah satu saksi yang mengaku bernama Khoiron.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebagian warga mengamankan pelaku di rumahnya. Sedangkan lainnya,  tetap membawa korban  ke Balai Pengobatan Muhammadiyah Sekapuk ,kendati korban sudah tidak bernapas  , Yang kemudian dirujuk ke RSU Ibnu Sina. Warga lain memberikan laporan ke Mpaolsek Dukun.

Selang beberapa waktu, puluhan polisi gabungan Polsek Dukun dengan Polres Gresik melakukan pengamanan. Diantaranya membawa pelaku ke mapolsek untuk dimintai keterangan. Selain itu, juga menjaga rumah pelaku dan korban untukl menghindari aksi balasan. Sebab, saat itu terjadi konsentrasi massa. Mengingat, korban adalah ketua karang tarauna dan takmir masjid setempat.

Kaposek Dukun, AKP M Said mengatakan, awalnya pelaku bakal diperiksa di mapolsek. Namun, melihat konsentrasi massa Desa Sembunganyar yang begitu banyak, akhirnya pemeriksaan dialihkan ke Mapolres Gresik. Sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku dibawa ke Mapolres Gresik.

"Demi kemananan saja. Akhirnya semua dilimpahkan ke Unit I (Jatanras) Polres Gresik," ujar AKP M Said.

(Okezone)

Aug 24, 2010

Inilah Video Para Perampok Bank di Medan


Perampokan Bank CIMB Niaga di Jalan Aksara, Medan, Sumatera Utara diketahui melibatkan 16 orang, Rabu (18/8/2010) lalu. Dua di antaranya sudah dibekuk tim khusus Polda Sumatera Utara, di kawasan Kabupaten Serdang Bedagai atau 60 km dari Medan.

Adegan perampokan ini terekam di kamera CCTV, baik di dalam dan bank tersebut. Foto-foto dari hasil rekaman CCTV yang berada di luar gedung sudah banyak beredar. Adapun rekaman CCTV di dalam gedung yang masih berformat video menunjukkan, para perampok masuk dan langsung melompati meja.

Berbekal tas, mereka membuka semua laci dan mengambil uang. Kesal dengan uang yang tak banyak, mereka bahkan merusak komputer dan menendangnya.

Aksi itu berlangsung cepat, sekitar 11 menit. Mereka lantas kabur dengan sepeda motor berboncengan ke arah Jalan Arif Rahman Hakim, Medan. Download Filenya





[kompas]

Aug 23, 2010

Paskibra Bugil Jadi Tontonan...

Anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) 2010 dari DKI Jakarta mengaku telah mendapat instruksi dari salah satu Paskibra senior untuk berbaris telanjang selama masa orientasi. Namun, ada beberapa Paskibra senior lain yang ikut menyaksikan kejadian itu.

"Yang kasih perintah cuma satu, tapi yang nonton banyak. Ada sepuluhanlah, semuanya cewek, enggak ada yang cowok," kata salah satu anggota Paskibra putri 2010 ketika ditemui Kompas.com di rumahnya.

"Dalam hitungan sepuluh, lepas baju," lanjutnya menirukan perintah instruktur.

Paskibra yang terpilih dari wilayah Jakarta Selatan itu mengaku, instruksi itu diberikan setiap kali ada kegiatan mandi, yakni pada pagi dan sore hari. "Tiap hari instrukturnya beda," ujarnya.

Pada hari pertama, sebanyak 15 calon Paskibra putri itu diminta berbaris telanjang di depan barak mandi, letaknya tak jauh dari barak tidur. Handuk yang mereka bawa diletakkan di dekat barak mandi.

"Habis mandi, handuknya dikasihin sama senior buat bilas saja. Habis itu (kami) disuruh ke barak tidur sambil bawa (mendekap) pakaian," kata anggota Paskibra tersebut sambil menyilangkan tangan di depan dada untuk memeragakan cara membawa pakaian tadi.

Dia mengatakan, mulai hari kedua atau 4 Juli 2010, instruksi itu berubah. Kali ini, setiap sebelum mandi semua Paskibra putri dijejer telanjang di depan barak tidur. Pakaian mereka diletakkan di depan bilik tidur. Setelah itu, mereka diminta cepat-cepat mandi bersama-sama.

"Bilangnya suruh cepat-cepat, jadi ya otomatis (kami) lari," ungkapnya.

Begitu keluar barak mandi, mereka kembali lagi ke posisi mereka masing-masing tanpa mengenakan baju. Masa orientasi itu berlangsung di Bumi Perkemahan Cibubur, 3-6 Juli. Kejadian bugil berlangsung dalam barak tertutup dan terpisah dari barak putra.

[kompas]

May 9, 2010

Gadis Ini Digilir, Dijerat, lalu Dibunuh

Nasib memilukan dialami SMR binti SHR (18), warga Desa Pagar Kaya, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan. SMR ditemukan tewas mengenaskan di kawasan Talang Sungai Rambutan, Desa Pagar Kaya. Diduga dia diperkosa terlebih dahulu sebelum dibunuh.

Mayat korban ditemukan ibu kandungnya, Rosyidah (45), dalam kondisi tertelungkup dengan jeratan di kedua lengan dan lehernya.

Informasi yang dihimpun dari saksi di lapangan, SMR bersama dengan Linda (10), adik kandungnya, melakukan pekerjaan seperti biasanya dengan menyadap karet di Talang Sungai Rambutan atau sekitar 200 meter dari pondoknya.

Sementara itu, Rosyidah menjemur padi lalu menyadap karet di sekitar pondok. SMR bersama Linda lalu menyadap karet dengan jarak sekitar 100 meter sebelum marabahaya mengintainya. Berselang 15 menit kemudian, Linda dikejutkan dengan suara teriakan minta tolong dari SMR sehingga dia ketakutan.

Belum sempat membantu korban, Linda justru memilih melarikan diri menuju pondok yang ditempati ibunya. Pelaku yang diduga lebih dari satu orang ini dengan leluasa memerkosa korban dengan lebih dulu mengikat kedua lengannya.

Korban sempat melakukan perlawanan, tetapi usahanya gagal setelah pelaku berhasil membuka pakaian lalu memerkosanya bergantian. Seusai memerkosa korban, pelaku berusaha menutupi jejak dengan membunuh korban. Mereka mencekik leher menggunakan tali dari karung goni.

Rosyidah, yang mendapati Linda ketakutan, lalu mendatangi lokasi kejadian dan mendapati anaknya sudah sekarat dengan posisi tertelungkup. Kedua lengannya terikat tali dan lehernya terjerat.

Bersama warga sekitar, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Desa Jirak, tetapi meninggal dunia dalam perjalanan. Aryadi (34), warga Desa Jirak yang dikonfirmasi semalam, mengatakan, sebelum peristiwa itu, korban mengajak ibunya untuk menyadap karet bersama.

Namun, Rosyidah masih menjemur padi sehingga keduanya memberanikan diri menyadap karet berdua. “Linda sempat mendengar teriakan minta tolong dua kali sehingga ketakutan dan mendatangi ibunya untuk minta tolong. Saat itulah korban dibunuh dan diperkosa,” kata Aryadi seraya mengatakan korban telah dikebumikan.

Kapolres Muba AKBP F Barung Mangera, SIK melalui Kapolsek Sungai Keruh Iptu Jauhari mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan pelaku sudah ada titik terang dan akan segera ditangkap, sedangkan korban sudah dimintakan visum.

sumber: kompas

May 8, 2010

Inilah Isi Film Koreana Episode Dua

Film Koreana episode dua ini, terlihat dibuat dalam waktu dan tempat yang berbeda. Pemainnya sama: seorang wanita yang diduga warga lokal dan pria bule.

Pada episode dua ini, film dibuat dengan latar belakang alam terbuka. Di sebuah tempat di pinggir pantai, yang diduga adalah Pantai Kuta, Bali.

Ini berbeda dengan film Koreana episode pertama, dimana gambar direkam dalam ruangan kamar hotel, di pinggir pantai Kuta.

Pola perekaman sama, yaitu si lelaki yang mengambil gambar. Sementara, wanita dalam film itu menjadi aktris utamanya.

Wanita lokal, yang pada episode pertama itu memperkenalkan diri dengan nama Cory, kali ini berpakaian agak 'sopan.' Di episode pertama, dia memakai G-String. Di episode kedua, wanita itu duduk di pinggir pantai Kuta dengan mengenakan kaos merah.

Si wanita tetap terlihat lincah. Dia menggenggam sebotol bir. Lalu, saat diambil gambarnya, dia berkata:"It's Bintang, yeaaah!"

Lalu, adegan pun berpindah setting ke balkon kamar hotel yang menghadap ke pantai. Dalam adegan itu, sang wanita telah menggunakan bikini pink yang kemudian dibukanya satu-persatu dan diakhiri dengan adegan seks oral.

Hingga kini belum diketahui siapa wanita yang dalam film itu mengaku bernama Cory. Yang jelas, setelah film gigolo Kuta 'Cowboys in Paradise' beredar, film Koreana ini ikut mencoreng pariwisata di Bali.

sumber: inilah

May 2, 2010

Penari Telanjang di Mal Pekanbaru Club Diselidiki DPRD

DPRD Kota Pekanbaru akan menyelidiki adanya tempat hiburan di Pekanbaru yang menyediakan penari striptis di Mall Pekanbaru Club.

Sekretaris Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Kamaruzaman di Pekanbaru, Kamis (22/4), mengatakan pihaknya tengah melakukan investigasi terhadap tempat hiburan yang menyediakan penari striptis tersebut.

"DPRD akan tindak lanjuti dan memanggil pengusaha tempat hiburan tersebut. Dalam rapat paripurna hari ini walikota telah mengemukakan jika ada penari striptis, maka penegak hukum dan penertiban Satpol PP harus segera menertibkannya karena tidak sesuai dengan kebudayaan Melayu" ujar Kamaruzzaman.

Politisi dari Partai Demokrat ini menjelaskan, selain permasalahan penari striptis di tempat hiburan malam, Komisi I juga akan melakukan penertiban di setiap tempat hiburan lainnya.

"Bukan tempat hiburan yang menyediakan striptis saja kita tertibkan, namun tempat hiburan yang lainnya juga akan ditertibkan," ungkapnya.

Dengan merebaknya penari striptis ini, Komisi I telah merencanakan akan membentuk pansus terkait penari telanjang yang disediakan oleh pengusaha hiburan malam, dengan tujuan memberantas keberadaan penari tersebut.

Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Desmianto mengatakan pihaknya meminta Komisi I untuk dapat menindaklanjuti dan memberantas penari tersebut.

"Keberadaan penari telanjang ini tidak sesuai dengan visi misi Pekanbaru," kata Desmianto.

sumber:inilah

Apr 21, 2010

Ngeri, Kantor KPK Dipasangi Santet

Sepak terjang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memburu koruptor tidak hanya berbuah apresiasi, namun juga tekanan atau intervensi secara sosial-politik agar lembaga tersebut tidak bertaji.

Teror psikologis dengan berbau supranatural seperti santet, rajah, guna-guna dan semacamnya, ternyata kerap terjadi di Gedung KPK.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, kejadian di luar nalar itu sudah terjadi beberapa kali. "Sekitar pukul 07.00 WIB Pamdal melakukan cek KPK tiap pagi dan malam. Pamdal menenukan gundukan tanah, dilihat ternyata isinya rajah yang ada di pojok dalam halaman KPK," beber dia di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (21/4/2010).

Johan menuturkan, bahkan ada temuan yang menarik. "Ada hal diluar nalar, bau kembang, dan ada tulisan Arab," terangnya. Dia mengaku, penemuan aneh ini sudah sering sekali terjadi. "Hampir 10 kali dan di tempat yang berbeda," imbuhnya.

Selain ditemukan barang-barang berbau mistik yang ditanam di sekitar gedung KPK, ungkap Johan, pihaknya sering menemukan orang yang menaruh garam. "Kalau orang sering taruh garam di KPK sering ditemukan," bebernya.

Sekadar diketahui, pimpinan KPK juga mengalami kriminalisasi untuk melemahkan tupoksi KPK. Di antaranya Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini terancam kembali dimejahijaukan setelah gugatan praperadilan SKKP yang diajukan Anggodo Widjojo dikabulkan pengadilan.

Sebelum itu, KPK diguncang skandal pembunuhan berencana yang melibatkan Antasari Azar. Mantan jaksa berkumis tebal ini akhirnya lengser dari jabatannya sebagai ketua KPK.

sumber : Okezone

Ditiduri, Hamil, ABG SMA Ditinggal Pacar

Di hari Kartini, Karmila (18), bukan nama sebenarnya, malah berduka. Gadis berkulit putih ini ditelantarkan oleh kekasihnya pada saat berbadan dua.

Kini Karmila hanya bisa pasrah, karena orang yang telah menghamilinya justru tak mau bertanggung jawab. "Saat ini saya sudah hamil delapan bulan," kata Karmila dengan terbata menahan tangis saat mendatangi kantor PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jombang, Rabu (21/4).

Dengan wajah terus menunduk, Karmila menceritakan duka yang dialaminya. Pada tahun 2008 ia berkenalan dengan Wahyudi Satriyo Utomo, pelajar asal SMA Negeri 2 Jombang. Sejak perkenalan itu, komunikasi antara Karmila dan Wahyudi semakin dekat. Hingga akhirnya, hubungan itu berubah menjadi butiran cinta. Ibarat Romeo dan Juliet, muda-mudi ini pun dimabuk asmara.

Wahyudi kerap bertandang ke rumah siswi SMA Negeri 1 Kandangan, Pare itu. Kondisi itu semakin mendukung ketika rumah Intan dalam keadaan sepi. Maklum, Karmila ikut pamannya. Sedangkan orang tuanya sudah cerai. Pada saat kondisi rumah sepi itulah hubungan terlarang antara dua insan ini terjadi. "Paman saya kerja di Kalimantan. Sehingga rumah sering sepi," katanya.

Candu asmara antara Karmila dan Wahyudi membuat mereka hilang kendali. Hubungan layaknya suami istri pun kerap terjadi di rumah yang sepi. Tepat bulan Desember tahun lalu, anak pertama dari tiga bersaudara ini berbadan dua. Karmila bingung.

Permasalahan itu pun dibeberkannya di depan keluarga. Akhirnya keluarga Karmila mendatangi pihak Wahyudi untuk meminta pertanggungjawaban. Namun jawaban mengejutkan yang mereka dapat. Keluarga Wahyudi menolak untuk bertanggung jawab. Bahkan Karmila dan keluarganya mendapat ancaman.

Pihak Wahyudi yang berada di Desa Puton, Kecamatan Diwek, beralasan bahwa hamilnya Karmila bukan karena perbuatannya. "Wahyudi justru menuding saya telah berhubungan dengan lelaki lain. Padahal demi Allah saya hanya melakukannya dengan Wahyudi," kata Karmila dengan mata berkaca-kaca.

Bukan hanya itu, Wahyudi juga meminta Karmila agar menggugurkan kandungannya yang kala itu baru berusia dua bulan. Namun gadis asal Ngoro ini tak menuruti permintaan sadis itu. Ia tetap ingin memelihara jabang bayi yang ada dalam kandungannya.

Kini Karmila hanya bisa pasrah seiring dengan kandungannya yang terus membesar. Pun demikian, setitik harapan akan tanggung jawab kekasihnya itu masih tersimpan. "Jika memang terpaksa, saya akan lapor polisi," pungkas Karmila setengah mengancam.

sumber : inilah.com

Salah Operasi, Mata Bayi 6 Bulan Copot

Nahas menimpa Rendi Nur Rizki, balita berusia enam bulan. Anak pertama pasangan Nuryudi (22) dengan Reli Hartani (24) harus hidup tanpa satu bola mata, di sebelah kanannya.

Balita berjenis kelamin laki-laki malang ini kehilangan indera penglihatannya setelah sebelumnya menjalani operasi di Rumah Sakit dr H Mohammad Anwar Sumenep.

Karena keluarga merasa putus asa dengan penanganan kepolisian, kini Rendi dibawa pulang ke rumah kakeknya Sajuri (63) Dusun Gondang, Desa Purworejo, kecamatan Kandat kabupaten Kediri.

Nuryudi, ayah korban membawa pulang anaknya sejak satu bulan lalu. Yudi mengaku lelah memperjuangkan nasib anaknya di Sumenep, namun sampai saat ini ia belum mendapatkan keadilan.

“Saya hanya bisa menunggu hasil dari penanganan kasus ini oleh pengacara saya, Azam Khan SH dari Jakarta yang berjanji memberikan bantuan hukum secara gratis,” ungkap Yudi, Rabu (7/4).

Masih kata Yudi, melalui pesan pendek dari pengacara dijelaskan bahwa kasus tersebut sudah dilaporkan kepada Dewan Kehormatan Kedokteran. Sebab hingga saat ini pihak keluarga meyakini jika lepasnya bola mata kiri Rendi saat dirawat di Rumah Sakit Umum Muhammad Anwar akibat dugaan malpraktek medis.

Yudi menjelaskan, peristiwa memilukan yang menimpa buah hatinya bermula dari kedatangannya bersama sang istri ke rumah sakit Muhammad Anwar Sumenep pada 12 Oktober 2009 lalu. Saat itu istrinya Reli hendak melahirkan.

Setelah dalam penanganan medis, Rendi pun lahir secara normal. Namun, karena berat berat badan bayi di bawah normal, akhirnya Rendi harus dirawat di inkubator.

Sedangkan, Reli ibunya diperbolehkan pulang. Rendi pun harus ditunggui secara bergantian oleh keluarganya, karena Yudi sebagai kuli angkut harus bekerja mencari uang untuk biaya perawatan anaknya.

Pada tanggal 22 Oktober, atau tepatnya hari ke-9 setelah kelahirannya, Rendi ditunggui oleh neneknya Marwah. Petaka itu pun datang, saat Marwan harus beli obat ke rumah sakit, Rendi dijaga oleh tetangga Misrawani.

“Saat itu tiba-tiba datang salah seorang perawat menyodorkan surat pernyataan kepada tetangga saya bahwa mata Rendi harus dioperasi karena terkena penyakit yang berbahaya, kalau tidak akan menjalar ke otak. Tetangga saya pun membubuhi tanda tangannya dan anak saya akhirnya dioperasi,” cerita Yudi.

Keesokan harinya, pada tanggal 23 Oktober 2009, Yudi mendapat surat dari rumah sakit, dia diminta datang. ”Tiba-tiba saya diberi bola mata anak saya dan disuruh menguburkan karena mengandung penyakit yang berbahaya. Tentu saja saya shock, karena saat lahir mata anak saya normal,” masih cerita Yudi.

Apalagi, Reli ibu Rendi seakan tak percaya bahwa bola mata anaknya telah dikeluarkan dari kelopaknya. Karena tidak terima, kemudian keluarga mendatangi rumah sakit, untuk menuntut agar mengembalikan bola mata Rendi. Namun, Yudi dan Reli malah mendapat bentak-bentakan dari petugas medis.

Tepat pada tanggal 12 November 2009, akhirnya keluarga memutuskan untuk lapor polisi. Namun, meski sempat diproses, namun akhirnya kasus itu dihentikan oleh pihak kepolisian Resor Sumenep karena tidak ditemukannya alat bukti malpraktik.

Ditunjukkan dengan surat pemberitahuan Polres Sumenep nomor B/352/X/2009/Satreskrim yang ditandatangani Kepala Satuan Reskrim Ajun Komisaris Polisi Mualimin. Dalam surat tersebut tertulis bahwa Polres Sumenep belum menemukan alat bukti baru (novum) untuk melanjutkan pemeriksaan tersebut.

sumber : inlah.com

Bocah 8 Tahun Disetrika Ibu Kandungnya

Hanya gara-gara makan kue brownis, Azrielle Marseli, 8, dianiaya ibu kandungnya dengan cara disetrika.

Penganiayaan itu terjadi Selasa pagi di Jalan H.Jali Cempaka Bulak RT 005/04 Jati Cempaka,Kec,Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.

Ketika itu Azrielle makan kue bronis milik ibunya, namun entah mengapa tiba-tiba Ny. Sandra,ibu korban marah lalu menonjok muka anaknya itu.

Tidak hanya itu saja, korban kemudian disetrika di dada sebelah kiri. Kontan korban menjerit kesakitan. Namun, oleh ibunya diancam agar tidak menangis.

Rabu pagi, setelah ibunya pergi, Azrielle, sambil mengasuh Beby Karisa,3, adknya lalu keluar rumah untuk bermain bersama teman-temannya.

Salah satu temannya melihat luka di dada korban bertanya, namun bocah itu tidak mau memberitahu. Tetangga korban setelah mendapat laporan dari anaknya lalu melihat luka Azrielle.

Setelah didesak akhirnya Azrielle berterus terang bahwa luka di dadanya akibat distrika ibunya. Kejadian itu lalu dilaporkan ke Polres Metro Bekasi. Korban selanjutnya divisum di RS Polri Kramatjati.

sumber : inilah.com

Apr 17, 2010

Korban Foto Bugil di Facebook Bertambah

Korban penyebaran foto bugil mahasiswa Bina Nusantara Bogor bertambah. Jesika Danies (22) dara cantik asal Lampung mendatangi Mapolesta Bogor, melaporkan foto dirinya yang dikaitkan dengan foto bugil Clara Adelin Supit alias Devi Sartika (23).

Jesika mendatangi Mapolresta Bogor, melaporkan kasus tersebut karena merasa nama baiknya dicemarkan pihak yang tidak ia kenal. "Saya merasa dipermalukan, nama baik saya tercemar. Orang-orang mengira foto bugil itu foto saya," ujarnya usai membuat Berita Acara Pengaduan (BAP) di ruang Kasatreskrim Polresta Bogor, Jawa Barat.

Ditemani sang Kakak Dewi (24), Jesika mengungkapkan, foto bugil yang terpampang di FB Clara Adelin Supit bukan dirinya, hanya saja ada beberapa foto dirinya yang di cloning oleh orang-orang yang tidak ia kenal, dipajang bersama-sama dengan foto telanjang wanita yang diduga Devi Kartika (pelapor pertama)

"Diantara foto-foto telanjang wanita itu ada foto saya yang mengenakan baju warna merah, foto itu yang tersebar di media massa dan akun FB clara dan tersebar juga di FB, orang menduga yang berfoto bugil itu saya," katanya membatah.

Dara berkulit putih ini membatah dirinya yang berfoto bugil tersebut, dilihat dari wajah juga tidak ada kemiripan. Hanya saja beberapa foto yang tersebar di beberapa media menyebutkan bahwa dirinyalah yang berfoto bugil.

Foto Jesika disandingkan bersama dengan foto bugil tersebut dan di pajang di beberapa akun FB dan tersebar di media massa, Jesika berpose gaya duduk diatas batu membelakangi pantai, mengenakan baju dress tanpa lengan warna merah.

"Itu diambil saat pemotretan di pantai Marina Lampung tahun 2008, hampir semua foto saya mengenakan baju. Saya tidak pernah foto telanjang," ujarnya.

Jesika memiliki akun FB sendiri yang namanya sama dengan namanya, beberapa foto dalam FB nya di-cloning oleh FB milik clara dan di kaitkan dengan foto-foto bugil mahasiswa Binus.

Jesika adalah mahasiswa di salah satu universitas di Lampung. Ia sudah menjadi model sejak kelas tiga SMP dan saat ini menggeluti dunia modeling. Banyak fotonya yang di-cloning dan di pajang di FB atas nama Clara supit, seperti foto profile di FB tersebut adalah foto dirinya, sementara itu bukan akun FB miliknya.

Ia mengatakan bahwa dirinya pernah meminta pemilik FB clara untuk tidak mengambil foto-foto miliknya. "Saya tidak kenal dengan pemilik FB clara, saya sering menemukan foto-foto saya dipajang di FB tersebut, saya sudah pernah melarang dan memberitahukan, tapi tidak ditanggapi," ungkap Jesika.

Saat dilakukan pencocokan gambar wajah wanita yang berpose telanjang, tidak ada kemiripan dengan dirinya. Namun foto wanita yang mengenakan baju warna merah, Jesika mengakui itu adalah fotonya. "Dipajangnya dan disebarkannya foto ini, orang-orang menduga sayalah yang berfoto telanjang itu. Ini jelas-jelas merugikan saya dan mencemarkan nama baik keluarga saya," tuturnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor, AKP Irwansyah, menyebutkan kedatangan korban sebagai pelapor karena merasa telah di rugikan foto-fotonya di-cloning dan dikaitkan dengan foto telanjang tersebut.

"Dia datang melapor sebagai korban, merasa dipermalukan karena fotonya telah di-cloning dan dikaitkan dengan foto telanjang yang saat ini marak diberitakan, ia kita jadikan korban ke dua setelah Devi yang pertama melapor," kata Irwansyah.

Atas laporan tersebut, besok (Sabtu) pihak Polresta Bogor kembali akan memanggil para saksi dan mencari siapa dalang dari penyebaran foto dan yang mengkloning foto tersebut.

Hingga kini pihak Polresta Bogor telah memeriksa sembilan orang saksi dan barang bukti yang sudah diamankan petugas yakni, sebuah laptop milik Christian, serta sejumlah bukti gambar telanjang yang tersebar dibeberapa akun FB yang tersebar.

sumber : inilah.com

Video Mesum ABG Beredar di Ciamis

Anggota DPRD Kabupaten Ciamis, meminta untuk mengusut tuntas peredaran video musem yang diduga dilakukan oleh pasangan muda-mudi warga Ciamis, Jawa Barat.

"Kami merasa malu dan menyesalkan dengan tersebarnya Vidieo mesum warga Kabupaten Ciamis," kata Wakil Ketua DPRD Ciamis, Didi Sukardi.

Ia meminta pihak kepolisian segera menindak siapa pelaku yang melakukan adegan seronoh dalam Video tersebut dan menangkap pelaku yang menyebarkannya. Menurut dia, agar tidak terjadi perbuatan asusila di wilayah Kabupaten Ciamis, diharapkan dapat terbentuk perda tentang asusila untuk mencegah terjadinya tindakan yang melanggar norma-norma agama.

"Perlunya perda tersebut, karena harus sesuai dengan visi misi Kabupaten Ciamis yang didasari iman dan taqwa," katanya.

Sementara angota komisi I DPRD Ciamis, Hj. Yussy Dewi Astuti menilai tindakan yang dilakukan kedua muda-mudi dalam adegan Video musem tersebut telah mencoreng nama baik Kabupaten Ciamis. Ia meminta pihak kepolisian untuk meningkatkan tindakan tegas melakukan rajia HP disekolah-sekolah mencari dan menghapus setiap video dan gambar yang menayangkan adegan seronok.

"Saya merinding melihat adegan Video mesum tersebut ditempat terbuka lagi, benar-benar seperti binatang dan memalukan," katanya.

Kapolres Ciamis AKBP Agus Santoso SIK mengatakan adanya kasus adegan Video mesum tersebut diduga di wilayah Kecamatan Cijeungjing, kedua pelaku dalam adegan tersebut sudah teridentifikasi. Secepatnya, pihak keluarga dari dua pelaku beradegan mesum itu segera dipanggil untuk dimintai keterangannya.

"Kami dalam hal ini akan menidaknya, saat ini anggota kami sedang menangani kasus tersebut, kami menghimbau kepada warga jangan sampai menyebarkan luaskannya," kata Kapolres.

sumber : inilah.com

Apr 8, 2010

Pasangan Selingkuh Diikat di Pos Ronda Tanpa Busana

Bus (36), oknum guru madrasah di jajaran Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat yang sudah mempunyai anak istri, menjalin cinta terlarang dengan Yus (28), yang juga sudah memiliki suami. Bus terhitung nekat luar biasa. Ketika suami Yus sedang piket pada sebuah instansi, giliran Bus "piket" ke rumah Yus melalui pintu belakang di Desa Seuneubok, Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam.

Warga desa yang gerah akhirnya benar-benar tak tahan melihat perselingkuhan tersebut. Hasilnya, Rabu (7/4/2010) sekira pukul 02.00 dini hari, rumah Yus digerebek. Benar saja, pria Bus sedang "piket haram" untuk kesekian kalinya di rumah Yus saat suami wanita itu sedang piket kerja.

Warga yang emosi lalu menggelandang kedua pezina tersebut ke pos ronda desa dalam kondisi tanpa busana alias bugil. Keduanya lalu diikat di pos ronda, disaksikan puluhan warga Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, yang ikut menggerebek.

Berdasarkan keterangan dan informasi yang dikumpulkan dari sejumlah warga di lokasi kejadian, penangkapan dan penggerebekan yang dilakukan massa tersebut karena aksi selingkuh keduanya telah lama terjadi. Lebih dari itu, warga kasihan dengan suami Yus yang pontang-panting piket, sementara Yus tega piket rahasia dengan oknum guru madrasah ibtidaiyah negeri (MIN).

Bahkan, modus operandi yang dilakoni Bus tersebut diperkirakan berlangsung satu tahun terakhir. Untuk melakukan aksi mesumnya, Bus masuk melalui pintu belakang rumah Yus setiap suami Yus piket dinas.

Setelah ditangkap warga, pasangan mesum itu diarak dengan tubuh tak berbusana, yang kemudian diikat di pos ronda desa. Massa yang emosi langsung menghajar Bus hingga bonyok dan akhirnya terpaksa dilarikan ke IGD RSUD Cut Nyak Dhien, Meulaboh, dengan kondisi babak belur.

Sementara pasangan perempuan yang tak berbusana itu juga diamankan perangkat desa dan aparat keamanan serta diboyong ke Mapolres Aceh Barat guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Apalagi, warga selama ini kesal dengan perbuatan Yus dan Bus, yang merupakan warga Kabupaten Nagan Raya tersebut, karena selalu berbuat mesum saat suami korban tak berada di rumah.

Secara terpisah, Kepala Satpol PP dan WH Aceh Barat T Salahuddin melalui Komandan Operasi WH Aceh Barat T Abdurrazak, SPdi, yang dikonfirmasi Prohaba, membenarkan ada kejadian dimaksud. Menurut dia, Bus merupakan PNS di jajaran Kementerian Agama setempat dan Yus ditengarai warga telah lama terlibat afair terlarang atau zina. Kedua pelaku itu melanggar Qanun Nomor 14 Tahun 2003 tentang mesum dengan ancaman hukuman cambuk di muka umum.

Namun, katanya, kasus itu telah dilimpahkan ke Mapolres Aceh Barat guna dilakukan penanganan selanjutnya karena kedua pelaku dikhawatirkan akan diamuk massa. Masyarakat emosi dan marah akibat ulah mereka selama ini, yang dinilai telah mengotori desa setempat.

sumber : kompas

Apr 6, 2010

Bocah Sembilan Tahun Diperkosa Anggota DPRD

Seorang bocah berusia sembilan tahun, sebut saja namanya Risma (bukan nama sebenarnya), Senin (5/4/2010), diantar keluarganya ke kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Ia melaporkan kasus kekerasan seksual yang dialaminya, dan diduga dilakukan oleh seorang anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu berinisial H AS. Peristiwanya terjadi Awal Maret lalu di sebuah hotel di OKU Timur. Saat itu, dia dipaksa melayani nafsu AS.

Hasil visum dokter juga menunjukkan bahwa siswa kelas 4 SD itu memang mengalami pemerkosaan.

"Kami akan mengawal jalannya kasus ini," kata M Rizki Nasution dari Kelompok Kerja (Pokja) Pengaduan dan Investigasi KPAI.


sumber : Kompas

Nikita Diperkosa lalu Ditinggal di Hutan

Nikita (12), bukan nama sebenarnya, siswa kelas V SD, kini dalam keadaan terguncang. Bocah ABG yang tinggal di Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, itu bahkan masih trauma setelah diperkosa pria tidak dikenal dan diancam dibunuh dengan senjata tajam.

Tragedi buruk yang menimpa korban itu berawal saat dia belajar kelompok di rumah temannya. Dalam perjalanan pulang, dia dihampiri oleh pria dewasa yang mengendarai sepeda motor. Pria yang mengaku sebagai guru itu menawarkan bocoran kunci jawaban soal ujian akhir semester (UAS).

Korban pun tergiur mengikuti ajakan untuk mengambil kunci jawaban di rumah pria itu. Ketika korban ikut, ternyata dia dibawa ke tengah hutan Gesing di wilayah Kecamatan Palang.

Di hutan itu korban diminta melepaskan semua pakaiannya. Jika menolak, maka dia akan dibunuh dengan pisau. Pelaku pun berhasil memperdayai korban dan memerkosanya. Setelah itu, korban ditinggalkan sendirian di tengah hutan sampai akhirnya ditemukan warga.

Polisi masih memburu pelaku sesuai ciri-ciri yang disampaikan oleh Nikita. Korban menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Kepolisian Resor Tuban.

Menurut Kepala Bagian Binamitra Polres Tuban Komisaris Sukorini, korban sudah mendapatkan visum et repertum di RSUD Dr Koesma. Hasil pemeriksaan kepolisian menunjukkan, korban diperkosa satu kali.


sumber : Kompas

Apr 2, 2010

Selain 3 Kali Setubuhi, Dukun Cabul Juga Memeras


Benar-benar di luar masuk akal prilaku dari dukun cabul asal Banyuwangi, yang ditangkap anggota Polsek Kota Bojonegoro. Selain menyetubuhi anak gadis korbannya sebanyak 3 kali, tersangka juga telah memeras keluarga yang sebenarnya baik hati itu.

Tersangka yang dimaksud adalah Fajar Prasetyo (59) warga Desa Kemuning, Kecamatan Rogojampi, Kebupaten Banyuwangi.

Ia mengakui sendiri, jika sering meminta barang-barang maupun uang kepada keluarga korbannya, seperti Sulkan (47) warga Kelurahan Karang Pacar, Kecamatan Kota Bojonegoro.

Saat diperiksa di Mapolsek Kota Bojonegoro, tersangka mengakui semua perbuatannya. Sebab, ia sangat membutuhkan semua yang dimiliki oleh korbannya.

"Khususnya anaknya yang masih duduk di kelas 3 SMA, saya ingin menjadikannya sebagai istri," katanya sambil menunduk, Kamis (1/4).

Seperti diketahui, modus penipuan yang dilakukan tersangka adalah dengan menyamar sebagai dukun yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit.

Untuk menarik perhatian orang yang diajak ngobrol, tersangka menunjukkan banyak barang, seperti 2 buah emas batangan bergambar Soekarno, 2 buah keris berukuran kecil, kalung tasbih, 4 cincin akik dan minyak untuk pengobatan.

Menanggapi prilaku bejat yang dilakukan tersangka, Kapolse Kota Bojonegoro, AKP Supriyono mengatakan, tersangka terancam hukuman maksimal 15 tahun. "Karena tersangka telah menyetubihi anak dibawah umur, yang sekaligus statusnya masih seorang siswa," tegas Kapolsek Supriyono.

Tidak hanya itu saja, tersangka juga dapat dikenakan pasal penipuan karena berpura–pura dapat menyembuhkan orang lain dan menguras harta benda korbannya.

"Kami masih terus mendalami kasus tersebut dan tersangka langsung kami tahan di sel Mapolsek Kota Bojonegoro," sambungnya.

Sumber : Inilah.com

Mesum, Pelajar SMK Digiring Sambil Bugil

Sepasang siswa-siswi salah satu SMK di Desa Sawahan, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto digiring warga setelah melakukan perbuatan asusila di rumahnya, Kamis (1/4/2010).

Bahkan, sepasang ABG itu dikeler dengan kondisi masih telanjang. Sementara si pria menjadi sasaran pemukulan warga.

Laki-laki yang ketangkap basah itu adalah MI (15), warga Dusun Sumbersari, Desa Sumber Karang, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Sedangkan si perempuan, An (16), warga Dusun Kahuripan, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar.

Keduanya dipergoki salah satu anggota keluarga An sedang melakukan hubungan intim di salah satu kamar rumah An. Saat itu, rumah An dalam kondisi sepi karena kedua orangtuanya sedang menghadiri resepsi pernikahan di Surabaya.

Kedua sejoli yang berpacaran ini lantas dipaksa keluar dari dalam kamar dalam keadaan telanjang. An hanya bisa menangis menanggung malu, sementara MI berkali-kali mendapat pukulan dari warga yang kesal dengan perbuatan asusilanya.

Beruntung, polisi cepat datang ke lokasi dan mengamankan keduanya di Mapolsek Mojoanyar. Kapolsek Mojoanyar AKP Subiyanto mengatakan, pihaknya mengamankan dua sejoli ini, karena warga marah dan memukuli si pria.

Dia yakin jika polisi tak cepat datang, MI akan mengalami luka yang parah. "Saat ini, keduanya kami kirim ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Mojokerto," terang Subiyanto.

Sumber : Okezone

Mar 30, 2010

Edan, Pelajar SMP Dimesumi 7 Pria di Rumah Mewah

Tujuh pria tega memerkosa secara bergiliran pelajar putri kelas II SMP di sebuah rumah kosong di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Tiga dari pria begajulan itu telah dibekuk polisi, sementara empat lainnya masih dalam pengejaran.

Dua orang yang ditangkap mengaku bekerja sebagai petugas satpam sebuah bank nasional di Jakarta, sedangkan seorang lagi penganggur.

Peristiwa pemerkosaan Yanti (15) sebut saja begitu, terjadi pada Kamis (25/3/2010) sore dan baru dilaporkan ke Polsektro Kebayoran Lama, Senin (29/3/2010). Perkara itu lalu dilimpahkan penanganannya ke Polrestro Jakarta Selatan.

Semula Yanti diam karena takut dan malu. Peristiwa itu akhirnya diungkapkan kepada orangtuanya yang menemukan perubahan perilaku Yanti dalam beberapa hari terakhir.

Kapolsektro Kebayoran Lama Komisaris Makmur Simbolon mengatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menugaskan tim reserse mengejar pelaku pemerkosaan itu.

Yanti mengaku kenal dengan sejumlah berandal itu setelah dikenalkan oleh teman sebayanya bernama Iis. Dari keterangan Iis itulah polisi mengetahui identitas para pelaku. Tiga dari tujuh berandal yang ditangkap adalah Yudi (30), Ari (26), dan Idam (26). Ketiganya diketahui warga Pondok Pinang, Kebayoran Lama.

Makmur mengatakan, setelah berkenalan, para berandalan itu mengajak Yanti makan-makan di kawasan Pondok Indah.

Seusai makan, mereka menuju ke sebuah rumah mewah yang tak berpenghuni di Jalan Kartika Utama. Diduga, para pemerkosa sudah merencanakan aksi mereka dan mengetahui tempat yang aman untuk melakukan perbuatan tercela itu. Keluarga korban meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya.

Sumber : Kompas

Mar 28, 2010

Demi Sarang Walet Pencuri Sembunyi di Got 2 Hari

Tiga pelaku pencurian sarang walet, yang berada di pinggir Jalan utama Pantura Jerakah Payung, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, berhasil diselamatkan polisi dari amukan massa.

Mereka kepergok warga setempat, yang curiga karena saluran air yang biasanya lancar, tiba-tiba tersumbat. Karena, sebelumnya pernah terjadi hal yang sama dan diketahui ada orang yang sengaja menyumbatnya, untuk membuat terowongan, guna mencuri sarang walet.

Apa yang dilakukan oleh, Kadari (47), Rusdi (28) dan Sapawi (35), cukup profesional dan menggunakan modus baru. Aksi yang dilakukan, sudah direncanakan matang, mulai dari perbekalan makanan, dan peralatan yang digunakan, untuk beberapa hari, selama ada di terowongan air.

Perbekalan yang ditemukan oleh polisi, berupa dua kantong kresek roti, satu kantong kresek telor ayam matang, susu cair, dan air mineral, untuk perhitungan selama 3 hari. Sedangkan perlatan yang digunakan untuk membuat terowongan, berupa martil, linggis, obeng besar, dongkrak, dan alat besi lainnya.

Namun naas, baru dua hari dua malam, aksinya ketahuan warga, gara gara saluran tersebut, dan air hujan meluap ke jalan. “Warga curiga, karena biasanya saluran air lancar, tapi tiba tiba tersumbat,” ujar Haryanto, warga Desa Jerakah Payung.

Menurutnya, Warga merasa yakin ada orang di dalam saluran air tersebut, setelah warga membongkar salah satu penutup saluran air tersbeut, dan melihat ada roti, telor, sandal, dan ada gerakan kaki seseorang yang secara cepat menghilang. Kemudian, warga langsung membuka penutup saluran air lainnya, untuk menghadang gerakan orang orang yang ada di dalam saluran air tersebut.

Tidak sia-sia, salah satu dari tiga tersangka yang ada didalam saluran air, langsung berhasil dibujuk keluar dan diamankan polisi. Namun, sebelum masuk ke dalam mobil polisi, warga sempat beramai ramai memukul tersangka. Bahkan, mobil anggota Resmob Polda Jateng, Sunarto, menjadi sasaran warga yang kesal.

Penangkapan tiga tersangka, cukup melelahkan polisi dan warga, karena membutuhkan tenaga ekstra dan waktu yang cukup lama, yakni sampai 8 jam. Karena, selain saluran air yang sempit dan panjang, polisi juga kewalahan membuat lubang untuk menghambat para tersangka yang ada di terowongan yang berhasil dibuat para tersangka.

Warga dan polisi mulai mencari tersangka di saluran air sekira pukul 07.00 WIB, dan baru tertangkap semuanya pukul 14.00 WIB.

Sumber ; Okezone

Mar 21, 2010

Kencing di Ruang Resepsionis Hotel, Oknum Brimob Todongkan Pistol

Seorang anggota Brimob berinisial MP nyaris dihakimi massa karena menganiaya dan menodongkan senjata api ke seorang karyawan Hotel Fauzian, Rokan Hilir, Riau.

Menurut warga, ulah oknum Brimob berpangkat Bripda tersebut terjadi sekitar pukul 21.30, Jumat (18/3/2010). Saat itu, oknum tersebut datang ke Hotel Fauzian dalam kondisi mabuk berat. "Awalnya kedatangan pelaku biasa saja. Namun beberapa saat kemudian, oknum Brimob tersebut meminta kepada korban agar dibelikan roti bolu," terang Rahmad (40), seorang warga yang ikut melihat dan mengejar pelaku saat itu.

Korban menjawab bahwa saat itu sudah malam dan aturan yang ada di hotel tersebut melarang petugas lobi untuk keluar. Mendengar hal itu, pelaku langsung emosi dan sempat memukul pekerja hotel tersebut beberapa kali.

Tindakan yang dilakukan oleh pelaku kemudian terkesan semakin menggila. Pelaku pun nekat buang air kecil di ruangan resepsionis. "Setelah buang air, pelaku juga sempat menodongkan pistol. Melihat kejadian itu, kami yang kebetulan ada di situ langsung saja mengejar dia," ungkap Rahmad.

Pelaku diamankan aparat Polsek Bagansinembah, Kabupaten Rokan Hilir, dari amukan massa. Kapolsek Bagansinembah AKP Sokilat mengaku telah mengamankan pelaku penodongan tersebut dan telah memprosesnya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

"Pelaku telah diserahkan ke pihak provost untuk kemudian ditindaklanjuti secara hukum di kesatuannya," ucap Kapolsek.

Sumber : Kompas