“Ini pemeriksaan awal untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien. Untuk hasilnya, biar tim dokter yang bicara dan mungkin baru diketahui pekan depan,” kata kepala Humas RSSA, Achmad Ak Baroghis.
Baroghis juga menjelaskan, saat ini belum dibentuk tim khusus untuk menangani Sandi, tetapi dokter RSSA akan mencoba menghentikan kebiasaan merokok bocah itu. Pemeriksaan kemarin meliputi kondisi fisik dan tumbuh kembang diukur dengan usianya. Sandi juga menjalani tes darah hingga foto sinar-X untuk mengetahui kondisi paru-paru mengingat bocah tembem ini merokok sejak usia 1,5 tahun.
Seperti umumnya bocah seusia itu, Sandi terlihat santai saat diperiksa. Apalagi ruang pemeriksaan itu terasa nyaman dengan berbagai permainan seperti papan luncur dan lainnya. Sandi sedikit cemberut saat diambil darahnya.
Saat jarum suntik menembus kulitnya, bocah itu kambuh lagi tabiat buruknya, misuh atau mengumpat. Tentu saja seluruh perawat di ruang Laboratorium Sentral itu gemas karena dipisuhi bocah yang terus didampingi kawan akrabnya, Harijanto alias Sinyo, yang usianya beda lebih dari 30 tahun. “Alhamdulillah, anak saya bisa diperiksa. Semoga Sandi bisa lebih baik,” kata Mulid Riadi.
sumber : kompas
0 tanggapan:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda disini