Keberhasilan tim peneliti gabungan dari Turki dan China menemukan bahtera Nuh di sebuah Gunung Arrat, Turki pekan lalu, menimbulkan sejumlah keraguaan. Bahkan keraguan itu datang dari peneliti yang tergabung dalam Noah’s Ark Ministries International, yang merupakan kelompok penemu bahtera tersebut.
Keraguaan itu datang dari Kepala Studi Yahudi Liberty University Dr Randal Price, dia mengatakan bahwa ilmuwan China dan Turki yang mengklaim menemukan kapal Nabi Nuh tersebut kemungkinan besar ditipu. Sebab, dia merasakan sedang dimanfaatkan oleh pemandu Kurdi, yang membimbing mereka di Gunung Arrakat.
"Pemandu Kurdi tersebut telah membohongi kami dengan mengubah pencarian kapal Nuh menjadi sebuah industri. Mereka mencoba mendapatkan uang tambahan dari pihak yang mudah ditipu.," terang Randal.
Kendati demikian, Randal buru-buru mengatakan bahwa ini adalah pendapat pribadinya. Dan ia tidak mengakui akan ada perubahan lain mengenai bukti-bukti sejarah yang tertuang di berbagai kitab suci tersebut.
"Ini adalah pendapat saya mengenai tim dari China dan Turki itu ditipu, namun saya akan melihat fakta lainnya di hari-hari berikutnya," tandasnya.
Pekan lalu, sekelompok arkeolog asal China dan Turki mengklaim telah menemukan bahtera (kapal) Nabi Nuh di sebuah gunung di Turki dengan ketinggian 4.000 meter.
Tim ilmuwan yang khusus mengeksplorasi temuan bersejarah dalam kitab suci menemukan contoh kayu yang terpendam dalam struktur Gunung Ararat yang terletak di sebelah timur Turki. Dalam penelitiannya terbukti jika kayu tersebut berumur sekira 4.800 tahun, sama dengan usia bahtera Nabi Nuh.
sumber: Okezone
Keraguaan itu datang dari Kepala Studi Yahudi Liberty University Dr Randal Price, dia mengatakan bahwa ilmuwan China dan Turki yang mengklaim menemukan kapal Nabi Nuh tersebut kemungkinan besar ditipu. Sebab, dia merasakan sedang dimanfaatkan oleh pemandu Kurdi, yang membimbing mereka di Gunung Arrakat.
"Pemandu Kurdi tersebut telah membohongi kami dengan mengubah pencarian kapal Nuh menjadi sebuah industri. Mereka mencoba mendapatkan uang tambahan dari pihak yang mudah ditipu.," terang Randal.
Kendati demikian, Randal buru-buru mengatakan bahwa ini adalah pendapat pribadinya. Dan ia tidak mengakui akan ada perubahan lain mengenai bukti-bukti sejarah yang tertuang di berbagai kitab suci tersebut.
"Ini adalah pendapat saya mengenai tim dari China dan Turki itu ditipu, namun saya akan melihat fakta lainnya di hari-hari berikutnya," tandasnya.
Pekan lalu, sekelompok arkeolog asal China dan Turki mengklaim telah menemukan bahtera (kapal) Nabi Nuh di sebuah gunung di Turki dengan ketinggian 4.000 meter.
Tim ilmuwan yang khusus mengeksplorasi temuan bersejarah dalam kitab suci menemukan contoh kayu yang terpendam dalam struktur Gunung Ararat yang terletak di sebelah timur Turki. Dalam penelitiannya terbukti jika kayu tersebut berumur sekira 4.800 tahun, sama dengan usia bahtera Nabi Nuh.
sumber: Okezone
0 tanggapan:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda disini