May 4, 2010

Pencuri Bugil Lari Tinggalkan Mobilnya

Ada-ada saja penjahat menciptakan modus operandi kejatannya. Jika selama ini kita ketahui, kebanyakan pencuri berpakaian lengkap, beda dengan yang satu ini.

Pencuri yang satu ini benar-benar beraksi tanpa pakaian saat menyatroni rumah sasaran. Seperti yang terjadi di Desa Balas Klumprik, Kecamatan Wiyung, Surabaya Senin (3/5) dini hari. Warga setempat dibuat heboh oleh teriakan Tri Jajar Ade Suryugo (23). Anak Hadi Sujarwo (54), yang tinggal di rumah Blok E-27 perumahan Maritim itu menjerit setelah ia memergoki pencuri di dalam rumahnya.

Sosok yang dipergoki mahasiswa semester delapan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya itu aneh. Tidak seperti lazimnya pencuri, orang yang menyatroni rumah orangtuanya tersebut dalam keadaan telanjang bulat alias bugil.

“Saat itu anak saya baru pulang mengerjakan skripsi di rumah temannya sekitar pukul 03.00 WIB. Anak saya tidak langsung tidur, tapi ambil air wudu untuk salat tahajud. Saat itulah dia melihat ada seorang pria bugil di lantai II rumah,” kata Hadi, yang adalah pensiunan karyawan PT Pelindo III.

Yugo (panggilan Tri Jajar Ade Suryugo) langsung teriak `maling, maling`, sehingga Hadi terbangun. Yugo juga sempat memegang tangan pria yang tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya itu. Tapi, Yugo kalah kuat. Pencuri bugil itu bisa melepaskan diri dari pegangannya, dan Yugo yang mengenakan sarung salat, tak mampu mengejar. Pria bugil tersebut turun dari lantai II melalui atap rumah lantai I.

Ternyata teriakan Yugo tidak hanya membangunkan Hadi, tetapi juga seorang tetangganya. Bertiga mereka keluar rumah dan mencari ke mana larinya pria bugil tersebut. Ketiganya sempat melihat maling itu berlari ke arah barat. Saat sudah terlihat, pria bugil itu masuk ke mobil Toyota Avanza warna abu-abu yang terparkir di antara Blok A dan J perumahan.

Di dalam mobil terlihat ada dua orang. Seorang terlihat mengenakan kaus singlet dan satu lagi terlihat mengenakan kaus oblong warna gelap. Keduanya duduk di bagian kemudi dan kursi penumpang bagian depan. Sedangkan pria bugil itu masuk lewat pintu tengah. Selanjutnya, dengan Avanza itu mereka dengan cepat menghilang.

Namun, sekitar pukul 04.30 WIB, ternyata mobil Avanza yang kemudian diketahui bernopol W 1910 AJ itu ditemukan di jalan di dekat Blok G, tepatnya di depan pos keamanan RT II RW VI. Kondisi mesin dan lampu mobil menyala, serta tiga pintunya terbuka.

Ny Abdulah, salah seorang warga Blok G, mengaku melihat kedatangan mobil itu saat dia usai menjalankan ibadah salat Subuh. “Saya lihat mobilnya datang. Tapi, tidak terlihat orangnya. Setelah itu kok tiba-tiba banyak orang yang mengerumuni mobil. Katanya, itu mobilnya maling,” tuturnya.

Jarak antara tempat penemuan mobil dengan tempat ketiga orang itu menaikinya saat kabur, sekitar 1 kilometer. Menurut Abdulah Muni, seorang warga, kemungkinan kawanan pencuri itu terjebak. Sebab, di tempat itu memang portal di samping pos pengamanan baru akan dibuka pukul 05.00 WIB.

Diduga ketiganya kepepet dan memilih meninggalkan mobilnya di situ. Selanjutnya, Hadi dan warga Pondok Maritim lainnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsekta Wiyung. Kapolsekta Wiyung AKP Bambang Tri Purwanto segera mendatangi tempat kejadian dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Namun, saat tiba, mobil para pelaku itu sudah dalam kondisi rusak parah.

Kacanya pecah semua, bodi mobil banyak yang penyok, dan seluruh ban mobil dikempesi. Dari keterangan saksi mata, diketahui bahwa mobil itu dirusak warga yang melampiaskan kekesalannya terhadap aksi para pelaku.

Di dalam mobil itu, polisi menemukan barang bukti berupa baju-baju, tiga STNK, celana, helm, dan satu KTP atas nama Mujiono, warga Babat Jerawat, Pakal, Benowo, Surabaya. Juga tiga STNK, terdiri atas STNK motor Yamaha Vixion, Yamaha Mio, dan mobil Toyota Avanza yang ditinggalkan itu atas nama Sunardi, warga Menganti, Gresik. Sedangkan pakaian yang ditemukan terdiri atas dua kemeja, satu celana panjang, dan satu celana dalam.

Di sekitar rumah Hadi, polisi juga menemukan satu baju dan satu celana yang dimasukkan ke dalam jaket warna hitam. Ada juga sepotong kaus oblong warna hitam yang ditemukan di dekat tembok kamar Yugo dan bertuliskan Raden Guntur Geni.

Temuan-temuan itu, kata Bambang, akan dijadikan petunjuk untuk menemukan para pelakunya. Menurut dia, pencurian dengan pelaku dalam kondisi bugil merupakan sebuah modus baru di Surabaya.

”Baru pertama kali kami tahu ada orang mencuri dengan tanpa baju. Mungkin juga dia pakai `sesuatu`,” tandas Bambang.

Apakah ’sesuatu’ itu, Bambang enggan menjelaskan. Namun, dia menduga kemungkinan pelakunya menggunakan ilmu hitam dan kemudian menjajalnya dengan mencuri dalam kondisi bugil.

Pada kasus yang pernah terungkap di daerah Jakarta, pada sebuah kantor dan rumah terjadi pencurian dengan pelaku tanpa busana. Meskipun aksi mereka tidak diketahui pemiliknya, namun operasi para pencuri bugil itu terekam dalam kamera pengintai yang ada di dua tempat yang disatroninya itu. Sedangkan di rumah Hadi Sujarwo ini, pelaku kepergok anak korban. Ternyata, mencuri dengan bugil tetap saja kelihatan.

sumber: Kompas


0 tanggapan:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda disini