Fujitsu tengah mengembangkan sebuah teknologi charging tanpa kabel. Dengan teknologi ini, proses charging atau pengisian baterai diklaim bisa 150 kali lebih cepat dari biasanya.
Teknologi charger wireless besutan Fujitsu ini memanfaatkan sebuah metode yang disebut resonansi magnetik. Tak seperti metode induksi elektromagnetik kebanyakan, metode ini nantinya tak akan lagi mengharuskan adanya keselarasan antara power transmitter dan receiver.
Keunggulan yang ditawarkan oleh Fujitsu lewat teknologi ini adalah kemampuan
melakukan proses charging ke beberapa perangkat sekaligus lewat sebuah transmitter tunggal. Selain itu, teknologi wireless charging ini diklaim mampu mengisi ulang baterai sebuah perangkat dalam jarak beberapa meter.
"Teknologi lain hanya bekerja pada jarak yang dekat serta power transmitter dan receiver harus selaras. Jadi, efektivitasya tak jauh beda dengan teknologi charging lewat kabel. Yang dilakukan oleh Laboratorium Fujitsu adalah mengembangkan teknologi yang bisa mempersingkat waktu charging, mengembangkan sistem charging lewat metode resonansi magnetik," demikian penjelasan Fujitsu .
Metode resonansi magnetik yang dipakai Fujitsu pada teknologi wireless charging ini memanfaatkan koil dan kapasitor sebagai resonator. Resonator inilah yang nantinya mampu mentransmisikan energi listrik dalam jarak beberapa meter.
Teknologi yang diklaim 85 persen lebih efisien ini rencananya akan dipasarkan mulai tahun 2012. Perangkat pertama yang menikmati teknologi ini kemungkinan besar adalah ponsel. Selain itu, nantinya Fujitsu juga berencana memanfaatkan teknologi ini untuk mengisi ulang baterai perangkat berukuran besar seperti mobil elektrik.
(detik)
Teknologi charger wireless besutan Fujitsu ini memanfaatkan sebuah metode yang disebut resonansi magnetik. Tak seperti metode induksi elektromagnetik kebanyakan, metode ini nantinya tak akan lagi mengharuskan adanya keselarasan antara power transmitter dan receiver.
Keunggulan yang ditawarkan oleh Fujitsu lewat teknologi ini adalah kemampuan
melakukan proses charging ke beberapa perangkat sekaligus lewat sebuah transmitter tunggal. Selain itu, teknologi wireless charging ini diklaim mampu mengisi ulang baterai sebuah perangkat dalam jarak beberapa meter.
"Teknologi lain hanya bekerja pada jarak yang dekat serta power transmitter dan receiver harus selaras. Jadi, efektivitasya tak jauh beda dengan teknologi charging lewat kabel. Yang dilakukan oleh Laboratorium Fujitsu adalah mengembangkan teknologi yang bisa mempersingkat waktu charging, mengembangkan sistem charging lewat metode resonansi magnetik," demikian penjelasan Fujitsu .
Metode resonansi magnetik yang dipakai Fujitsu pada teknologi wireless charging ini memanfaatkan koil dan kapasitor sebagai resonator. Resonator inilah yang nantinya mampu mentransmisikan energi listrik dalam jarak beberapa meter.
Teknologi yang diklaim 85 persen lebih efisien ini rencananya akan dipasarkan mulai tahun 2012. Perangkat pertama yang menikmati teknologi ini kemungkinan besar adalah ponsel. Selain itu, nantinya Fujitsu juga berencana memanfaatkan teknologi ini untuk mengisi ulang baterai perangkat berukuran besar seperti mobil elektrik.
(detik)
0 tanggapan:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda disini