Jul 27, 2012

Masjid Agung Djenne, Bangunan Lumpur Terbesar Di Dunia

Masjid Agung Djenne, Bangunan Lumpur Terbesar Di Dunia
Djenne, sebuah kota kecil di pusat Mali, Afrika Barat. Kota Djenne merupakan kota tertua di sub-Sahara Afrika yang terletak di antara 2 sungai, Sungai Niger dan Sungai Bani.

Salah satu landmark yang terpenting dan terkenal dari kota ini adalah Masjid Agung Djenne, merupakan bangunan dari lumpur terbesar di dunia dan dianggap oleh banyak arsitek sebagai gaya arsitektur Sudano-Sahelian terbaik. Masjid ini didirikan berdasarkan kearifan lokal penduduk Djenne pada awal abad 20-an tepatnya berdiri sejak tahun 1906 di kota Djenne, Mali. Lumpur dan kayu palem yang melimpah menjadi material dalam bangunan masjid yang disesuaikan dengan iklim panas di Afrika Barat.

Di bawah pengawasan pakar bangunan bernama Ismaila Traore, masjid yang mampu menampung 3.000 orang ini didirikan dari batu bata lumpur yang dikeringkan dengan sinar matahari (ferey) dan semen. Sementara lapisan luar menggunakan plester juga berbahan dasar lumpur sehingga memberi tampilan halus berkelok, seperti patung. Masjid ini sangat terlihat elegan karena dibangun dengan gaya arsitektur lokal.

Megahnya masjid yang masuk dalam daftar situs bersejarah warisan dunia UNESCO pada 1988 ini termasuk tidak biasa, bila dibandingkan masjid di Afrika pada umumnya. Sebab, bentuknya tak seperti masjid-masjid lain yang cenderung mengacu ke bentuk masjid atau bangunan yang bernapas Timur Tengah.

Dinding masjid ini memiliki ketebalan 40 hingga 60 sentimeter karena harus menopang struktur lebih berat. Selain itu, dinding dibuat tubal agar dapat juga melindungi masjid dari perubahan cuaca yang drastis setiap harinya.

Masjid Agung Djenne, Bangunan Lumpur Terbesar Di Dunia
Letak Masjid Agung Djenne yang dekat dengan Sungai Bani membuatnya rentan terkena banjir saat air sungai itu meluap setiap tahun. Usai musim hujan atau saat musim semi, biasanya lebih dari 4 ribu orang berkumpul untuk memplester kembali masjid dari lumpur ini. Beberapa penduduk menyiapkan campuran lumpur dan sekam untuk bahan memplester, dengan pengawasan 80 ahli bangunan senior. Kegiatan ini menjadi festival menarik bagi warga Djenne.

Kini masjid Djenne masih menjadi salah satu bangunan penting di Afrika Barat. Umat Muslim dan turis dari seluruh dunia datang mengagumi struktur bangunan masjid, selain beribadah. Ada yang berdoa, belajar, dan juga berguru. Masyarakat kurang mampu dari sekitar Kota Djenne pun mengirim anak-anak mereka setiap bulan atau setiap tahun, untuk belajar menulis dan membaca.


0 tanggapan:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda disini