Jul 5, 2009

Sama tetangga harus akur dong

Tentunya kita tahu hidup rukun, damai, saling tolong menolong sesama tetangga adalah hukumnya wajib bagaimana tidak disaat kita kena musibah disaat kita butuh pertolongan disaat sanak saudara kita jauh sementara telpon jaringannya sering terganggu, siapa yang peduli pertama kali kalo bukan tetangga sendiri, dan hal tersebut sudah diajarkan dalam ajaran agamaku.

Tetapi tidak dengan tetangga yang satu ini, kasus demi kasus datang silih berganti dan mereka pura2 ga tau dan pura2 bego ,walau bagaimana pun kita sudah ditakdirkan oleh Nya kalo kita harus hidup bertentangga dan berdampingan dan kita ga bisa menolaknya apalagi pindah tempat, gak mungkinn...
hanya satu jalan yang mesti ditempuh yaitu saling menghargai saling menghormati dan saling tolong menolong disaat susah maupun seneng.

Adapun yg membuat saya lebih memilih sikap membenci dengan tetangga yg satu  ini secara pribadi, yaitu tepatnya 8 tahun yang lalu dan hal ini adalah masalah pribadi dimana belakangan ini kuketahui ternyata dia bukan jodohku..hiks (kacian deh gw), dan bukan itu pula yg mo dibahas disini.

Tetapi lebih dari itu sebagaimana sudah dikatakan diatas kasus datang silih berganti dan ga ada habisnya entah sampai kapan, mulai dari TKI ilegal sampai traficking sekalipun yang ternyata banyak disalurkan kesana juga untuk pemuas nafsu si hidung belang yang pada awalnya sikorban dijanjikan kerjaan bagus dan gaji gede tapi ujung2nya mereka tertipu, setelah sadar tertipu baru berujar "kenapa ko begini padahal dulu janjinya ga seperti ini" , lagi2 si agen menjawab dengan sederhana " salah lo sendiri kenapa lo mau", hal ini memang tidak terlepas dari peran serta orang2 kita sendiri yang moralnya anjlok dan nasionalismenya luntur hanya demi komisi, tega2nya ama sodara sendiri.

Kasus terakhir yang sempet mencuat di beberapa mas media yaitu TKI yang bernama siti hajar yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, mulanya dia berangkat dengan wajah berseri penuh harapan masa depan cerah, mengharap hujan emas di negeri orang dari pada nunggu hujan batu di negeri sendiri, dengan gaji yang jauh lebih besar ketimbang di negaranya sendiri dengan profesi yg sama, dengan gaji segitu dia berharap dapat meningkatkan taraf hidup keluarganya dan juga keturunannya kelak, dengan gaji segitu pula  kini harapannya hancur ternyata itu bukan gaji bersih bro.. siti hajar harus membayar mahal dengan tanpa bisa menangkis pukulan dan tendangan maut dari sang majikan yang tidak jarang selalu bersarang di tubuhnya, kadang suka disiram air panas katanya, dan gajinya pun ternyata selama berbulan-bulan ga dibayar, sungguh keterlaluan, kini siti hajar yang notabene adalah salah satu pahlawan devisa ini, harus pulang dengan luka memar disekujur tubuh dengan muka bonyok2 ga karuan, wajahnya kini ga secerah disaat dia berangkat.

Mungkin kalau diungkit satu persatu dari dulu hingga kini akan ada banyak tki yang bernasib sama dengan siti hajar atau mungkin lebih parah, mungkin ratusan bahkan ribuan kasus mengingat tki kita jumlahnya lebih banyak di negara tersebut ketimbang tenaga kerja yg berasal dari negara lainnya semisal, philipina, vietnam ataupun sri langka, adapaun langkah pemerintah dengan memberlakukan penghentian sementara pengiriman tki ke negara tersebut mengingat banyaknya kasus adalah langkah yang bagus dan terbukti memang ampuh.

Kasus lain yang membuatku jadi kepingin geli dimana pemerintah kita mau ga mau harus membeli sebidang tanah seluas  3 hektar di kualalumpur sana hanya untuk mendirikan bangunan sekolah yang diperuntukan khusus buat para keturunan tki yang memasuki usia sekolah, ternyata keturunan para tki yag memasuki usia sekolah disana tidak mudah untuk mendapatkan akses pendidikan dari pemerintah setempat dengan alasan dokumen ga karuan dokumen ga jelas, padahal di negara manapun terutama negara maju anak usia sekolah adalah wajib hukumnya untuk mengenyam pendidikan tanpa embel2 ,nothing else matter. lagi2 sungguh sangat keterlaluan.

Ini adalah merupakan pr(pekerjaan rumah) buat pemerintahan selanjutnya menjelang pilpres mendatang untuk meghindari kejadian serupa.


0 tanggapan:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda disini