Ada berbagai risiko yang bisa ditimbulkan jika membuat tato. Sebaiknya pikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk menato tubuh dengan gambar apapun agar tidak menyesal nantinya.
Jika dulu hanya laki-laki saja yang berani menato tubuhnya kini kaum perempuan pun tak takut untuk menghias tubuh dengan tato di tempat-tempat mencolok seperti leher, perut atau lengan.
Tato adalah salah satu bentuk seni yang melekat selamanya di tubuh, hingga kini belum ada satupun teknik yang dapat menghilangkan tato dengan sempurna.
Memang belum ada kasus mentato menimbulkan penyakit serius. Efek terjelek yang dirasakan hanya iritasi. Sementara risiko infeksi bisa terjadi saat pembuatan tato karena jarum yang tidak steril atau tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.
Ada beberapa keuntungan dan kerugian memiliki tato permanen, yaitu:
Kerugian memiliki tato permanen
1. Rasa sakit yang harus dirasakan oleh seseorang saat membuat tato karena pembuatannya menggunakan jarum berisi tinta sesuai warna yang diinginkan.
2. Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat tato.
3. Bersifat permanen sehingga tidak bisa dihilangkan dengan mudah, jika ingin menghapusnya tidak selalu berhasil 100 persen dan harganya pun sangat mahal.
4. Setelah bertahun-tahun warnanya bisa memudar atau muncul garis-garis patahan dari gambar tersebut.
5. Mode dan tren selalu berubah-ubah, bisa saja saat ini gambar tersebut sedang tren tapi bisa menjadi hal yang kuno beberapa tahun ke depan.
6. Mungkin tato akan terlihat menarik saat masih berusia 20-an tahun, tapi akan menjadi hal yang aneh setelah berusia di atas 50-an tahun.
7. Ada risiko infeksi dari setiap pembuatan tato, seperti dari jarum yang tidak steril atau tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.
Keuntungan memiliki tato permanen
1. Tato bisa mengekspresikan pribadi, seni atau pesan yang bermakna bagi sang empunya tubuh.
2. Ada kepuasan tersendiri jika memiliki sesuatu yang berbeda dengan orang lain.
3. Tato bisa menjadi ciri khas dari seseorang.
Dr Roy Geronemus, direktur Laser & Skin Surgery Center di New York menuturkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan tato di tubuh seperti menggunakan sinar laser, mengoleskan krim ke bagian tubuh yang ada tatonya, teknik eksisi (menghapus seluruh tato beserta lapisan kulit di bawahnya hingga meninggalkan bekas luka menonjol) dan dermabrasi (menghapus lapisan kulit dengan cara seperti pengamplasan namun dapat merusak kulit).
Hingga kini teknik laser masih lebih efektif dibandingkan metode lain, tapi warna kulit juga bisa menjadi faktor penentu keberhasilan. Karena laser bekerja dengan cara membedakan antara warna kulit dan warna tatonya, jika tidak ada banyak perbedaan maka sulit untuk menghilangkan tato.
"Ada risiko bekas luka atau kehilangan pigmen kulit alami jika menggunakan teknik laser, terutama bagi orang yang memiliki kulit gelap. Rata-rata diperlukan beberapa kali perawatan untuk bisa menghilangkannya," ujar Geronemus.
Jadi pikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk menato agar tidak menyesal nantinya.
sumber : detik.com
Jika dulu hanya laki-laki saja yang berani menato tubuhnya kini kaum perempuan pun tak takut untuk menghias tubuh dengan tato di tempat-tempat mencolok seperti leher, perut atau lengan.
Tato adalah salah satu bentuk seni yang melekat selamanya di tubuh, hingga kini belum ada satupun teknik yang dapat menghilangkan tato dengan sempurna.
Memang belum ada kasus mentato menimbulkan penyakit serius. Efek terjelek yang dirasakan hanya iritasi. Sementara risiko infeksi bisa terjadi saat pembuatan tato karena jarum yang tidak steril atau tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.
Ada beberapa keuntungan dan kerugian memiliki tato permanen, yaitu:
Kerugian memiliki tato permanen
1. Rasa sakit yang harus dirasakan oleh seseorang saat membuat tato karena pembuatannya menggunakan jarum berisi tinta sesuai warna yang diinginkan.
2. Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat tato.
3. Bersifat permanen sehingga tidak bisa dihilangkan dengan mudah, jika ingin menghapusnya tidak selalu berhasil 100 persen dan harganya pun sangat mahal.
4. Setelah bertahun-tahun warnanya bisa memudar atau muncul garis-garis patahan dari gambar tersebut.
5. Mode dan tren selalu berubah-ubah, bisa saja saat ini gambar tersebut sedang tren tapi bisa menjadi hal yang kuno beberapa tahun ke depan.
6. Mungkin tato akan terlihat menarik saat masih berusia 20-an tahun, tapi akan menjadi hal yang aneh setelah berusia di atas 50-an tahun.
7. Ada risiko infeksi dari setiap pembuatan tato, seperti dari jarum yang tidak steril atau tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.
Keuntungan memiliki tato permanen
1. Tato bisa mengekspresikan pribadi, seni atau pesan yang bermakna bagi sang empunya tubuh.
2. Ada kepuasan tersendiri jika memiliki sesuatu yang berbeda dengan orang lain.
3. Tato bisa menjadi ciri khas dari seseorang.
Dr Roy Geronemus, direktur Laser & Skin Surgery Center di New York menuturkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan tato di tubuh seperti menggunakan sinar laser, mengoleskan krim ke bagian tubuh yang ada tatonya, teknik eksisi (menghapus seluruh tato beserta lapisan kulit di bawahnya hingga meninggalkan bekas luka menonjol) dan dermabrasi (menghapus lapisan kulit dengan cara seperti pengamplasan namun dapat merusak kulit).
Hingga kini teknik laser masih lebih efektif dibandingkan metode lain, tapi warna kulit juga bisa menjadi faktor penentu keberhasilan. Karena laser bekerja dengan cara membedakan antara warna kulit dan warna tatonya, jika tidak ada banyak perbedaan maka sulit untuk menghilangkan tato.
"Ada risiko bekas luka atau kehilangan pigmen kulit alami jika menggunakan teknik laser, terutama bagi orang yang memiliki kulit gelap. Rata-rata diperlukan beberapa kali perawatan untuk bisa menghilangkannya," ujar Geronemus.
Jadi pikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk menato agar tidak menyesal nantinya.
sumber : detik.com
0 tanggapan:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda disini