Nov 4, 2012

Khosik, Gajah Unik Bisa Ngomong Seperti Manusia

Khosik, Gajah Unik Bisa Ngomong Seperi Manusia
Seekor gajah penghuni kebun binatang di korea Selatan ini memiliki tingkah polah yang unik yang tidak dimiliki gajah lainnya, dimana dia fasih menirukan omongan orang dalam bahasa Korea, seperti layaknya seekor burung kakak tua.

Aksi gajah yang diberi nama koshik ini menimbulkan decak kagum para pengunjung dan wartawan yang menyaksikan aksinya. Koshik merupakan jenis gajah jantan asal asia yang dirawat di kebun binatang Everland, Yongin, Seoul, sejak tahun 1993 lalu.

Gajah jantan berusia 22 tahun ini juga sering mnyimak percakapan manusia ia gemar mengobrol sejak agustus 2004 lalu ketika masih berusia 14 tahun.

Menurut seorang peneliti Angela Stoeger, mengatakan bahwa ucapan manusia memiliki dua aspek penting pitch (nada) dan timbre (warna suara), kemampuan koshik itu luar biasa mengingat ukurannya besar, saluran vokal yang panjang dan perbedaan anatomi lainnya antara manusia dan gajah. Menariknya, Koshik mampu mencocokkan keduanya, ini luar biasa.

Gajah diketahui tidak bisa menggunakan mulut mereka untuk mengeluarkan suara seperti manusia, karena bibir bagian atas mereka menyatu dengan bagian hidung yang membentuk belalai.

Dalam kasus ini koshik menggulung belalainya dan memasukkannya ke dalam mulut, kemudian ia menempatkan belalainya itu dilidahnya atau di bagian langit-langit mulutnya untuk kemudian mengeluarkan suara yang berbeda-beda seperti manusia.

Diperkirakan khosik mempelajari kata-kata bahasa korea ini dari pelatihnya Kim Jong-Gap, yang sudah merawatnya selama 19 tahun terakhir. Saat lima tahun pertama kehidupannya yang lebih banyak dihabiskan bersama pelatihnya.

Lima kata yang dikuasainya dengan baik adalah annyong, anja, aniya, nuo, dan choah, dalam bahasa Korea yang berarti: halo, duduk, tidak, berbaring, dan baik.

Meskipun bisa mendengar dan menirukan kata-kata dalam bahasa Korea, namun tidak diketahui apakah Koshik juga memahami arti dari kata-kata yang diucapkannya. Hal ini masih dipelajari oleh para ahli yang berasal dari kebun binatang Everland sendiri, serta dari University of Vienna di Austria dan University of Jena di Jerman.


0 tanggapan:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda disini